BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Pesan saya

Tidak ada rahasia untuk sukses Ini adalah hasil dari persiapan, kerja keras dan belajar dari kegagalan.

MP3 Player





Jumat, 25 Mei 2012

Lady Gaga Sebut Ada Dua Penghalang di Jakarta

LADY Gaga mengikuti betul setiap perkembangan tentang rencananya konser di Jakarta yang berbuntut kontroversi. Melalui akun twitternya, Gaga mengaku menghadapi tantangan terberat dibanding negara-negara lain yang disambanginya.

Untuk rencana konser di Indonesia, penyanyi bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta itu mengaku menghadapi dua tantangan, yaitu dari pemerintah dan organisasi massa. "Situasi di Jakarta dua kali lipat: pihak berwenang Indonesia menuntut aku menyensor konser, secara terpisah ada kelompok yang mengancam dengan kekerasan," kata Lady Gaga di akun @ladygaga
     
Meski demikian pelantun Poker Face itu tak surut nyali. Dia mengaku siap untuk konser sendirian.

"Jika konser tidak berjalan seperti yang dijadwalkan, aku akan melakukan BTWBall sendiri," tulisnya. (ken/rdl/nw)

Lady Gaga Sukses Konser di Filipina

VIVAnews - Meski diprotes dan didemo, konser Lady Gaga di Filipina sukses besar. Tiketnya juga laris manis. Konser yang awalnya direncanakan hanya satu kali, bahkan jadi digelar dua malam.
Gaga mengaku puas, ia juga tak peduli meski kelompok pemuda Kristiani berniat menggugatnya jika ada indikasi pelecehan agama, pemujaan setan, dan pencabulan dalam penampilannya.

Di tengah hujaman protes dan ancaman sensor, Lady Gaga tetap tampil di Manila, Senin, 21 Mei 2012 lalu. Konser digelar di gedung milik orang terkaya Filipina, Henry Sy.

Gaga sukses tampil di hadapan 40 ribu penggemarnya yang rela merogoh kocek US$370 per orang demi menonton aksi ikon pop dari Amerika Serikat itu.
Para penonton ramai-ramai men-tweet foto Gaga mengenakan gaun panjang kuning, warna gerakan People's Power di Filipina, saat dia dan para penari latar menari lincah membawakan lagu 'Born This Way' yang merupakan pembelaan terhadap keberadaan kaum gay.

Gaga tak hanya tampil satu hari. Pada Selasa malam, 22 Mei 2012, Gaga tampil lagi untuk kedua kalinya. Pemerintah Kota Manila jauh-jauh hari telah memperingatkan Gaga jika dalam konser perdananya ditemukan ada penghujatan, pemujaan setan, ketelanjangan atau perilaku cabul lainnya, maka ia akan dilarang konser pada hari kedua.
Namun, sebagaimana dimuat situs GMA News, Gaga malah balik menantang,
"Aku bukan makhluk di bawah pemerintahanmu, Manila."

Lady Gaga Meniru Gaya Marilyn Monroe

JAKARTA--MICOM: Gaya berpenampilan dan kebebasan berekspresi Lady Gaga dalam berbusana menunjukan sebuah karismatik yang tak boleh dilarang. Apalagi, penampilan itu menjadi ciri khas setiap artis.

Sederet artis yang memiliki ciri khas berbusana seksi sangat banyak. Misalnya, Paris Hilton, Eunhyuk Super Junior, dan Lindsay Lohan.

Kendati demikian, para artis dunia tersebut dinilai menirukan gaya penampilan zamannya Marilyn Monroe.

"Gaya panggung Lady Gaga sebenarnya bukanlah baru. Dulu ada Marilyn Monroe yang juga sempat menggegerkan dunia," ujar pengamat musik Bens Leo di Jakarta, Jumat (25/5).

Menurutnya, perubahan penampilan yang menjadi ciri khas Lady Gaga—baik pakaian dan gaya panggung—dapat membuat Lady Gaga tak percaya diri saat tampil di Istora Senayan, Jakarta, 3 Juni mendatang.

Untuk itulah, lanjutnya, ranah musik jangan sampai digubris segelintir organisasi masyarakat yang mengatasnamakan agama.

"Sekarang sudah era globalisasi. Kehadiran Lady Gaga paling hanya sehari. Jangan menjadikan momen ini sebagai pembunuhan karakter. Saya yakin, Lady Gaga pasti sudah diberitahukan untuk tampil sopan," tandas Bens.

Menurutnya, tempat-tempat yang sebelumnya juga menuai kontroversi soal perizinan konser Lady Gaga, seperti Korea Selatan dan Filipina, akhirnya berjalan aman.

"Selama di Asia, Gaga selalu menyesuaikan diri dengan budaya masing-masing negara. Saya kira venue di Jakarta paling luas sepanjang tur Asia, sepertinya Gaga paling menunggu penampilannya di sini." (Iwa/OL-9)

Penolakan Terhadap Lady Gaga Terus Bergulir

JAKARTA--MICOM: Kumpulan mahasiswa dan aktivis yang tergabung dalam The Jakarta Institute menolak kedatangan penyanyi kontroversial Stephanie Germanotta atau yang lebih dikenal dengan nama Lady Gaga.

Menurut mereka, Lady Gaga kerap kali menggunakan lambang dan simbol yang kontra terhadap kebudayaan Indonesia.

"Kita menolak kedatangan Lady Gaga ke Indonesia karena bertentangan dengan nilai-nilai bangsa dan tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia," kata Direktur Eksekutif The Jakarta Institute (TJI) Zulfian S Rehalat yang didampingi oleh Direktur Sosial Politik dan Budaya TJI La Ode Ahmadi, di Jakarta, Jum'at (25/5) malam.

Ia meminta Menkopolhukam serta Polri untuk tegas menolak artis itu.

"Mendesak kepada pemerintah (Menkopolhukam serta Polri) untuk secara tegas menolak kehadiran Lady Gaga, serta jangan dipolitisasi," tegasnya. (OX/OL-12)

Jakmania Tolak Lady Gaga

Metrotvnews.com, Jakarta: Sekelompok orang yang mengaku sebagai suporter garis keras Persija atau dikenal dengan Jakmania ikut berunjuk rasa menolak Lady Gaga di depan Gedung Baharkam Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (25/5). Mereka bergabung dengan massa Forum Umat Islam (FUI).

Koordinator Wilayah Jakmania Garis Keras, Irlan, mengatakan, penolakan yang dilakukan pihaknya melihat dari sisi sepakbola. Ia menilai, Persija yang merupakan klub sepakbola asal Jakarta ditolak berkali-kali main di Gelora Bung Karno. Namun, kata Irlan, kenapa Lady Gaga dari Amerika Serikat bisa konser di tempat itu.

"Jelas-jelas Persija kebanggaan Jakarta. Kita suporternya anak Jakarta juga. Nah Senayan ada di Jakarta. Tapi kenapa kita kagak pernah boleh main di sana. Malah Lady Gaga diizinin," kata Irlan.

Irlan berharap, Polri tak mengeluarkan izin konser penyanyi eksentrik asal AS itu. Irlan mengaku, tak mempermasalahkan bila konser ingin digelar di kota lain, asal jangan Jakarta. Irlan pun sempat berorasi bersama koordinator aksi lainnya.

Massa FUI yang diperkirakan lebih dari 500 orang itu terdiri dari beberapa ormas, di antaranya Front Pembela Islam dan Gerakan Reformasi Islam. Mereka menolak Lady Gaga karena penyanyi berjuluk Mother Monster itu dinilai sering mengumbar bagian tubuh dalam penampilannya.

Selain itu, lirik lagu, gaya, karakter, dan ideologi Lady Gaga dicap sebagai pemuja setan. Untuk itu, mereka menolak konser tersebut tanpa syarat. Massa menyatakan siap menduduki GBK bila konser tetap digelar.(IKA)

Santriwati Bakar Foto Lady Gaga

CIAMIS –  Reaksi penolakan terhadap rencana konser Lady Gaga di Jakarta, juga datang dari daerah. Massa dari daerah bahkan mengancam datang ke Jakarta untuk meneriakkan penolakannya.


Di Kabupaten Ciamis misalnya, massa santri dan santriwati  Pondok Pesantren  Miftahul Huda Utsmaniyyah di Dusun Cikole Desa Cijulang Kecamatan Cihaurbeuti membakar foto Lady Gaga, kemarin (24/5) pukul 09.00 di halaman pesantren.

Koordinator Aksi yang juga merupakan santriwati di Ponpes MiftahulHuda Utsmaniyyah, Siti Aisah (20), mengatakan sebagai perempuan, jelas dia merasa dilecehkan dengan kelakuan Lady Gaga yang seronok, melebihi batas kodrat wanita. Untuk itu dia dan teman-temannya menolak tegas kedatangan Lady Gaga ke Indonesia. ”Saya tolak Lady Gaga,” terang Siti.

Koordinator aksi dari santri Muhamad Warman mengatakan apabila pemerintah mengeluarkan ijin konser Lady Gaga, sama artinya secara langsung menghancurkan moral generasi anak bangsa. Bila sampai konser itu jadi, pihaknya juga tidak akan tinggal diam dan akan pergi berdemonstrasi ke Jakarta. “Kita tolak Ledy Gaga ke Indonesia dengan harga mati dan siap perang melawan seorang kapir,” tegasnya.

Sesepuh Ponpes Miftahul Huda Utsmaniyyah KH Ma’sum Ahmad Hasan menegatakan seribu orang  lebih santrinya jelas menolak keras kedatangan Lady Gaga ke Indonesia. Untuk itu, pemerintah serta Polri bisa melihat persentase penolakan dari masyarakat.

Dia menilai hanya 20 persen orang yang mendukung sedangkan penolakan mencapai 70 persen. Kedatangan Lady Gaga pun akan lebih besar mudaratnya dibandingkan manfaatnya.“Bila tetap masih memberi ijin,  kita lihat saja aksi selanjutnya yang akan dilakukan kami, ” tegas KH Ma’sum yang juga Ketua Dewan Suro Jawa Barat Front Pembela Islam (FPI).

Di lokasi terpisah, di wilayah Kota Ciamis sekitar pukul  11.00 penolakan terhadap Lady Gaga dilakukan ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Ciamis. Mereka
membagi-bagikan selembaran penolakan kedatangan  Lady Gaga kepada pengguna jalan.

Korlap FPI H Wawan Abdul Malik Marwan mengatakan pembagian selembaran penolakan itu tujuanya supaya masyarakat tahu dan bahwa Lady Gaga tidak harus datang ke-Indonesia. Sangat tidak perlu kedatanganya, bila pun datang pihaknya juga tidak akan tinggal diam , tentunya akan aksi lebih besar ke Jakarta.

Massa yang turun ke jalan di Kebupaten Ciamis, kemarin bukan hanya FPI, namun bersama Frum Islam Bersatu (FIB) Kabupaten Ciamis. Baginya Lady Gaga sebagai penyebar kemusyrikan, penyeru sex bebas, merusak moral remaja, ikon pornografi, pornoaksi serta penghina seluruh agama sebagai penganut atheis.

“Kami tegaskan  Mabes Polri  harus bisa tegas tolak konser Lady Gaga, karena umat Islam jelas marah. Kami pun tidak akan tinggal diam,” pungkas Wawan kepada Radar Tasikmalaya. (isr/sam/jpnn)

H-9, Lady Gaga Belum Diizinkan Konser di Jakarta

JAKARTA - Kurang 10 hari pelaksanaan konser Lady Gaga di Gelora Bung Karno (GBK) 3 Juni mendatang, pihak promotor Big Daddy tak juga mendapat izin dari kepolisian. Hal ini makin menguatkan indikasi bahwa sang Mother Monster itu batal manggung di Indonesia.

Belum adanya izin dari kepolisian diungkapkan perwakilan Big Daddy, Arif Romadhoni saat menggelar press conferences di Elecletic Cafe Cilandak Town Square, Jumat (25/5). "Sampai saat ini kami masih menjalin komunikasi dengan pihak terkait untuk mendapatkan izin konser," kata Arif.

Ia juga membantah bahwa manajemen Lady Gaga sudah resmi membatalkan konser di Jakarta. "Tidak pernyataan seperti itu. Saat ini tim Big Daddy masih di Singapura untuk mendiskusikan dengan Lady Gaga," jelasnya.

Seperti diberitakan AFP, Lady Gaga melalui manajernya, Tony Carter, menyatakan membatalkan konser Lady Gaga di Indonesia. Hal ini disampaikan saat menjadi keynote speaker di Music Matters Singapura. Alasannya, Lady Gaga merubah penampilan saat konser.

Arif berjanji jika memang konser Lady Gaga memperoleh izin di Jakarta, pihaknya berjanji akan mematuhi nilai kesopanan yang dipegang masyarakat Indonesia. (abu/jpnn)